Mohon tunggu...
Aztian
Aztian Mohon Tunggu... Lainnya - Patah Sayap, Bertongkat Paruh

Sabar tanpa ambyar..... Ikhlas tak berbatas.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Relung Waktu Terbelenggu

14 Oktober 2020   08:25 Diperbarui: 14 Oktober 2020   09:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu, itulah namamu.....
Tersusun detik demi detik cepat berlalu
Tanpa terasa abaiku terhadapmu
Telah meninabobokkanku hingga zero ilmu

Kau tiupkan ruh di setiap jejak langkahku
Namun kuacuhkan kehadiranmu
Seolah ketersedianmu tiada akhir membelenggu
Harusnya kutiti tiap saat tanpa belagu
Mestinya kucermat menapaki selasarmu

Apa daya kuterlena sarat kesibukan basi
Tak kunjung sadar saat kau berlalu tanpa permisi

Kuhamburkan maujudmu semauku
Tahu-tahu kuterjerembab di pusaran waktu
Sia-sia tanpa makna di zona abu-abu

Jangan kau tutup episodeku dengan kemungkaran
Jangan kau buat aku terguguk dalam tangisan

Ingat, ku masih berdaya kendalikan belenggumu
Kutakin mampu jalani sisa waktu
Kupercaya relung itu masih memberiku pangestu
Hingga kelak saat Tuhan memintaku
'Tuk kembali padaNYA tanpa bantahan berbiku-biku


Pendosa Hebat, 14 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun