Dan tangan kita terlalu jauh
Saling merengkuh,
Buang keluhmu ke layar malam
Yang beku
Dingin
Demammu
Adalah benturan senyawa rindu
Atom atom gelisah
Saling bersirobok
Dalam kesiur  nir orbital,
Semua keluar dari siklus normal
Erupsi kacau  pikiranmu
Biarlah luber
Menggenangi sudut
Sudut takutmu,
Tapi tak lama
Biarkan
Setelah
Lava
Magma pijarmu bergejolak
Karena tumbukan Keinginan
Dan realita,
Setelah istirahat cukup
Malam yang berisik jadi hening
Hari yang mengusik
Jadi tenang
Sedamai danau sebelah rumah
Yang selalu kau rindukan menepi
Saat pulang
Pejamlah
Bersabarlah
Rasa sakit hanya sementara singgah
Kesembuhan adalah aksioma
Kepastian
Kala pikirmu reda
Melewati hujan ekstrim ide
Ide luar batas
Nikmati sakitmu
Nduk
Seperti minum jamu pahit brotowali
Super pekat mencekat lidah
Tapi segar bugar
Esok paginya
Bukankah begitu matahari terbit
Di kening keyakinanmu
Kita selalu ketemu
Dengan tatapan tak bisa lepas
Dari dua kutub super magnet rindu