Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dompetku Hilang Nuraniku Justru Ketemu

13 Juli 2021   09:33 Diperbarui: 13 Juli 2021   09:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dompetku hilang
Ah,  dimana ia
Kuingat ingat
Mungkin di masjid
Tempatku mencoba bertobat
Itikaf
Mencari arah angin
Yang sesuai arahan
GPS langit

Sejam aku mondar mandir
Mencari
Bukan soal lembar uangnya,
Tapi itu dompet keberuntungan yang dibelikan mbak yanti di Perancis
Istri Ebiet G Ade saat kubawa suaminya legenda balada ngejob di istana cipanas
Didepan orang nomer satu negeri ini

Hanya dompet
Tapi kenangan kemenangan didalamnya tak ternilai
Tak terhitung
Terkata

Sampai di halaman masjid
Tempatku merenung arti kehidupan
Meredakan amarah pada tujuh penjuru sebelumnya,
Bocah bocah sedang bermain kejar kejaran
Bebas merdeka dari phobia pandemi
Satu anak matanya cerdas jujur mengenaliku
Langsung mengembalikan dompet teesayang

Aku bersyukur
Kuberikan beberapa lembar rupiah tak seberapa
Tapi mereka melompat  lompat senang luar biasa
Seperti mendapat uang tiban milyaran

Ah,  anak anak
Jiwa bening kalian membuat dunia jernih warnanya selalu
Sedang panikku kehilangan dompet kenangan
Seperti mau menyongsong kiamat besar

Aku jadi malu
(Dilirik kotak amal penuh arti,
Ow. Jarang sedekah aku)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun