Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Coba Hitung Mukjizat Kecil yang Kau Abaikan

8 Januari 2021   15:07 Diperbarui: 8 Januari 2021   15:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melepaskan segala
Beban duka
Dari pundak letih
Bukan perkara gampang
Sepele

Perlu keikhlasan
Kelapangan dada
Menerima malu
Penghinaan
Sebagai resiko hidup
Berjiwa

Melepaskan rasa sesak
Di sumbatan sungai
Rasa
Sungguh susah
Menyiksa
Begitu banyak pengharapan
Berujung kecewa

Padahal setiap mentari terbit
Perjuangan dilakukan habis
Habisan
Menguras keringat
Jerih payah
Membanjirnya air
Mata
Muara kepedihan

Melepaskan keinginan
Tertinggi
Sampai jatuh hanya batas
Mata kaki
Bukan sekedar payah
Dan menoreh
Aib
Tapi perlu jiwa bebas
Cinta murni
Pada kesetiaan
Meniti batu tajam jalan hidup
Walau pedih peri
Walau menyayat hati

Tenanglah
Tak ada badai duka
Tanpa jeda

Tenanglah
Segalanya akan kembali
Membaik
Pulih
Layaknya. Luka dalam
Sayat sembilu
Memerah
Tapi tak mendalam

Bukankah
Kita masih punya remahan mukjizat kecil
Yang mungkin lupa kita hitung
Padahal diam
Diam
Memenuhi
Kantung batin
Sunyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun