Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Melati Tak Cukup Buat Guruku

25 November 2020   13:59 Diperbarui: 25 November 2020   14:03 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melati roncean buat guru guruku (contoh soal dan contoh pidato blohher, dok. pribadi) 

 

Bila mesti kukalungkan roncean

Kalung

Melati

Wangi

Kupersembahkan piala penghargaan 

Serta karangan bunga indah

Untuk guru

Guru

Berjasa

Yang mengajariku Membaca 

Berhitung 

Mengaji

Mengkaji

Hidup ini

Mungkin tak pernah

Cukup 

Memadai

Bila musti

Kubuatkan puisi persembahan jiwa

Padamu guru

Mungkin lautan tinta

Tujuh samudera

Habis

Surut

Tak bersisa

Bila mesti

Kupasrahkan hasil

Bumi

Hutan dan rimba

Panen pisang

Buah liar,

Mungkin penghuni hutan

Akan kelaparan

Karena makanan hutannya habis

Kupanen untuk persembahan guru

Guruku

Sepanjang

Hidup

Dari bilik TK sampai kampus

Karena ayunan rahim ibu

Sampai liang lahat nanti

Bukan puluhan guru

Yang kujumpa

Tapi teramat banyaknya

Nyaris tak terhitung 

Lebih banyak dari pori

Pori

Tubuh terbuka 

Guru guruku membuka

Segala sel tertutup memori otak

Mencairkan batin yang membatu

Menderaskan aliran sungai nurani

Yang tersumbat prasangka

Praduga

Legenda mitos menakutkan

Yang melumpuhkan nyali

Maju

Dan bergerak

Sekarang aku menjadi manusia

Dengan cita cita sederhana

Hidup bahagia

Tak tersohor

Tapi lapang hati

Berkatmu guru

Guru hidupku

Sembah sungkem penuh hormat

Terima kasih-ku sematkan di hati tulus pengabdianmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun