Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Merasa Tidak Sombong Itu Juga Kesombongan

10 Oktober 2025   21:38 Diperbarui: 10 Oktober 2025   21:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Psikologi Modern: Rasa Rendah yang Otentik

Psikologi kontemporer membedakan antara dua jenis kebanggaan:

  1. Authentic pride -- kebanggaan sehat yang muncul dari pencapaian nyata dan kesadaran diri.

  2. Hubristic pride -- kebanggaan yang bersumber dari ego dan keinginan dianggap lebih unggul dari orang lain.

Penelitian oleh Rowatt & Tangney (2019) menunjukkan bahwa orang dengan tingkat humility (kerendahan hati) yang tinggi cenderung lebih bahagia, lebih diterima sosial, dan lebih terbuka terhadap pembelajaran.
Sementara mereka yang terjebak dalam false humility (kerendahan palsu) sering mengalami konflik batin, rasa cemas, dan kehilangan autentisitas diri.

Dalam konteks terapi dan hipnoterapi, perilaku "merendah untuk dipuji" sering kali muncul dari rasa tidak aman dan kebutuhan validasi sosial.
Ketika seseorang menyadari sumber rasa itu dan belajar menenangkan ego maka proses penyembuhan batin dapat dimulai.

Latihan Embuhisme: Menjernihkan Niat dan Merawat Keikhlasan

Embuhisme menawarkan jalan sederhana namun mendalam:
melatih kesadaran diri (mindfulness) dan pembebasan ego (unconscious healing) melalui praktik reflektif dan empatik.

Beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan:

  1. Observasi niat sebelum berbuat.
    Tanyakan pada diri: "Untuk siapa aku melakukan ini?"
    Jika jawabannya masih mencari pengakuan, tarik napas dan luruskan niat.

  2. Lakukan kebaikan tanpa nama.
    Sedekah diam-diam, membantu tanpa disorot, atau mendoakan tanpa diketahui.
    Ini melatih hati agar bahagia tanpa saksi manusia.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun