Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Merasa Tidak Sombong Itu Juga Kesombongan

10 Oktober 2025   21:38 Diperbarui: 10 Oktober 2025   21:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjabaran Refleksi Malam Embuhisme, 10/10/2025

Oleh: Aziz Amin | Wong Embuh
Trainer & Professional Hypnotherapist | Founder Griya Hipnoterapi MPC Brebes

Kesombongan yang Tak Disadari

Sering kali, kesombongan tidak muncul dalam bentuk kata-kata tinggi, gelar panjang, atau sikap congkak yang kentara.
Ia justru bersembunyi di balik kalimat sederhana yang terdengar rendah hati:

"Aku bukan siapa-siapa."
"Aku ini orang kecil."
"Aku gak sombong kok."

Ucapan itu memang tampak lembut, tetapi di baliknya terkadang terselip harapan halus agar orang lain melihat kita sebagai sosok yang rendah hati.
Padahal, saat kita ingin terlihat rendah hati, di situlah akar kesombongan halus mulai tumbuh --- kesombongan spiritual yang sering kali lebih berbahaya karena tak tampak di permukaan.

Inilah yang disebut dalam Embuhisme sebagai kesombongan terselubung: merasa tidak sombong, tapi diam-diam ingin diakui tidak sombong.

Embuhisme dan Kesadaran Diri

Filosofi Embuhisme berangkat dari konsep "Embuh" --- akronim dari Empowerment, Mindfulness, Behavior, Unconscious, dan Healing.
Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan dan ketenangan muncul ketika manusia mampu melepaskan keterikatan ego terhadap penilaian, pujian, dan pengakuan.

Dalam konteks ini, Embuhisme mengingatkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun