Mohon tunggu...
Ayu Lintang Ramadhiani
Ayu Lintang Ramadhiani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMAN 28 Jakarta - XI IPS 2 - 03

Information hunters

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Petjah"

7 Maret 2021   23:08 Diperbarui: 7 Maret 2021   23:55 4359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadhira menyayangi Dimas, tetapi Dimas membenci Nadhira. Semesta menyayangi Nadhira dan memberinya satu permintaan untuk dikabulkan. Nadhira meminta Dimas beserta hatinya. Permintaan pun dikabulkan semesta. Kemudian hadir satu orang lagi dalam permainan ini, Biru. Biru menyayangi Nadhira. Namun bisakah Nadhira menyayangi Biru?

Satu dari seribu, aku mau kamu. adalah puisi hati Nadhira untuk cinta pertamanya.

Satu dari seribu, memang harus kamu. Adalah sepenggal puisi harapan biru untuk masa depannya. Semesta mempermainkan Nadhira dan membuat hidupnya petjah

Resensi :

Petjah ialah novel berjenis teenfiction karena bercerita tentang kisah percintaan remaja. Novel ini dimula dengan pengenalan para tokoh, yaitu Nadhira Amira dan Dimas Baron. Penulis memperkenalkan tokoh dengan sangat apik, ia mengenalkan dimas dengan beberapa alasan mengapa Nadhira menyukai Dimas, dan pengenalan tokoh Nadhira dikemas dengan cukup baik. Hal ini yang membuat Petjah unggul dari novel lain. Jika secara umum pada permulaan novel, kita dibiarkan menebak seperti apa karakter para tokoh, maka didalam petjah kita tidak dibiarkan menebak sebab karakter tokoh sudah terbaca di halaman awal. Walaupun hanya Nadhira dan Dimas yang di bahas.

Nadhira dan Dimas merupakan teman sekelas. Nadhira menyukai apapun mengenai sastra dan menulis puisi. Nadhira menyukai Dimas selama satu tahun lebih, semenjak dia pindah ke sekolah di Jakarta. Meskipun mereka satu kelas, tetapi tak pernah menyapa sekalipun. Nadhira suka Dimas, namun Dimas membenci Nadhira. Sifat dingin yang dimiliki Dimas terhadap Nadhira membuat kemungkinan itu sangat mustahil. Dimas membenci Nadhira karena mengetahui sebuah fakta dari kakaknya. Bahwa saat pengumuman masuk SMA setahun lalu, ada seorang anak perempuan yang begitu bahagia saat melihat nilai tersebut. Karena anak perempuan itu berada di urutan ketiga, sedangkan Dimas berada di urutan keempat. Perempuan itu adalah Nadhira. Semenjak itulah Dimas menjaga jarak dengan Nadhira. Nadhira berdoa meminta Dimas beserta hatinya. Tak disangka, permintaaan Nadhira terkabulkan. Ketika permintaaan Nadhira dikabulkan lalu muncul orang lain yaitu bernama Ambrosius Biru. Kakak kelas yang bisa dibilang nakal karena suka sekali mengganggu anak baru, suka tawuran, bolos pelajaran dan beberapa hal negatif lainnya. Tetapi Nadhira justru menemukan sosok yang berbeda. Nadhiran dan Biru adalah dua orang yang menyukai puisi. Nadhira menikmati tiap aksara yang dituliskan oleh Biru. Begitupun dengan Biru yang sudah lama mengenal tulisan-tulisan puisi Nadhira yang sering tertempek di mading sekolah.

Hari demi hari membuat hubungan Nadhira dengan Biru membaik. Tetapi semakin Nadhira maju, Biru justru semakin mundur. Karena disatu titik Biru mulai menyadari bahwa diantara dirinya dengan Nadhira ada takdir semesta yang tidak dapat dihindari. Takdir yang membuat hidup mereka Petjah.

Pemakaian Bahasa :

Menggunakan bahasa remaja pada umumnya. Namun ada juga bahasa formal seperti "saya-kamu" saat percakapan antara Biru dan Nadhira. Bahasanya ringan namun dapat menghantarkan makna yang berbeda. Penulis juga banyak menambahkan puisi yang ditulis oleh Biru maupun Nadhira, atau quote di awal cerita dan bab. Penambahan puisi yang sangat puitis namun penuh makna tersirat. Meskipun ada beberapa bahasa kurang baku juga.

Kelebihan :

Novel ini, dalam bahasa dalam puisi yang memiliki makna lain atau hanya digambarkan sebagai majas saja membuat novel ini sangat bagus untuk para penyuka puisi yang seperti itu. Banyaknya penambahan puisi dari Biru atau Nadhira yang sarat akan makna. Alur novel yang menggunakan alur maju tetapi ada juga alur mundur untuk memperkuat tokoh. Teka-teki dalam alurnya pun membuat penasaran terhadap pembaca. Dan penyampaian makna "Petjah" sendiri itu seperti apa tersampaikan oleh penulis kepada pembaca. Sudut pandang yang di pakai adalah sudut pandang Nadhira, sehingga terasa saat ada tekanan emosionalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun