Mohon tunggu...
uswa nurkhasanah
uswa nurkhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Diam adalah jeritan terkuat

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku "Sebuah Usaha Melupakan" Karya Boy Candra

2 April 2024   21:24 Diperbarui: 2 April 2024   21:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sebuah Usaha Melupakan (dok. penulis)

Buku ini merupakan rangkaian tulisan yang bersifat puitis karya Boy Candra tentang bagaimana seseorang yang sedang patah hati dan berusaha melupakan sang mantan. Tentang bagaimana cara agar bisa terbiasa tanpa orang tersebut. Juga bagaimana caranya dia kembali bangun dan menatap masa depan, tanpa sosok seseorang yang dulu pernah ada.

Buku ini menggunakan sudut pandang 'aku' sebagai karakter utama yang membawa kita menjelajahi kisahnya dari awal sampai akhir cerita. Pada bab awal dari buku ini, menceritakan tentang rasanya mencintai seseorang, memiliki kekasih hati yang begitu dibanggakan.

Penggambarn antara laki dan perempuan yang begitu saling mencintai dan saling support dalam segala hal. Hingga pada suatu ketika keduanya harus menghadapi perbedaan jarak yang memisahkan. Dalam hubungan jarak jauh ini dirasa sulit sehingga perasaan cinta salah satunya pun semakin memudar.

Tokoh 'aku' di sini menyadari bahwa kekasihnya di sana sedang menjalin asmara dengan orang lain. Dia merasakan rasanya dikhianati oleh seseorang yang paling dia percaya demi sebuah perselingkuhan. Perasaan hancur, marah, sedih, dan kecewa pun mewarnai kisah pada bab selanjutnya.

Karakter 'aku' yang penuh dengan perasaan kecewa, dia memaki sang kekasih dan mengutuknya. Demi sebuah pelampiasan diri atas kekecewaan yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Berbagai sajak menyayat pun mewarnai setiap halaman buku ini.

Lalu, pada bagian selanjutnya buku ini dipenuhi dengan luapan kesedihan yang sudah tidak terlalu dalam. Ada sebuah perubahan emosi, dimana 'aku' berubah menjadi sosok yang jauh lebih dewasa.

Dia mulai menentukan sikap, mencari cara untuk menenangkan diri, menerima kenyataan, dan menerima semua perasaan yang seringkali muncul tanpa diundang. Dia mencoba berdamai dengan rasa sedihnya sendiri, mengatakan pada dirinya kata-kata (quotes) yang membuat dirinya bisa tegar kembali.

Sebagai manusia dengan hati yang masih patah 'aku' mulai mencari cara untuk melupakan setiap kenangan. Bukan melupakan dia yang sudah pergi, namun melupakan kesedihannya, melepaskan harapannya. Hal-hal yang dia tahu tak lagi dapat dia perjuangkan.

Maka, saat itulah dia menyadari bahwa hanya dengan melepaskan harapannya, kesedihannya bisa mereda. Dengan menerima kekecewaan, lukanya bisa sembuh. Manusia mungkin tidak bisa melupakan sebuah kenangan, tapi kenangan lah yang bisa mendewasakan kita.

Kini tokoh 'aku' telah menyadari apa yang perlu diperjuangkan, dan apa yang perlu ditinggalkan. Masa depan, bisa terwujud jika kita mau dan berusaha bangkit yang dilakukan tokoh 'aku'. Dia melanjutkan hidupnya, menjalani hari-hari tanpa mantan kekasihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun