Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam dan Tak Ingin Menyapamu

30 Agustus 2021   07:48 Diperbarui: 30 Agustus 2021   07:55 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Diam dan Tak Ingin Menyapamu (foto: zonautara.com)

Kupilih diam dan tak ingin menyapamu. Meski pagi bersinar menyapa semua orang di sana. Dingin dalam kemurungan yang engkau ciptakan. Seakan aku lupa tentang gelak tawa antara kita.

Aku diam, meski ingin juga engkau mendengar. Semoga engkau tak lupa bagaimana semalam hujan turun deras. Membasahi luka-luka yang tak kau pedulikan. Aku dihempaskan sepi dan rindu.

Ketika rinai-rinai hujan pun pergi, aku terbawa ke alam mimpi. Ketika semua serangga berhenti saling berbunyi, saat itulah engkau datang mengetuk pintu. Dengan seikat bunga-bunga keterasingan.

Badai sekarang sudah berlalu. Matahari menjemput kekasihnya di ujung-ujung daun. Tapi aku memilih diam dan tak ingin menyapamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun