Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Remeh-temeh

23 September 2025   07:59 Diperbarui: 23 September 2025   10:29 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Remeh-temeh. Sumber foto: pinterest 

Dari rindu aku menuju
Sebuah tempat serupa ilusi
Tak membawa dendam
Tak pula amarah
Sebab cinta bukan sedang memerankan
film action,
saling bunuh harapan
atau menutupi kebohongan
dengan memuji, memberi hadiah,
mungkin juga pura-pura merajuk marah

Apa yang sedang kaulakukan?

Aku membayangkan kau sedang
menyirami tetanaman di pot-pot,
menggunting ranting yang rusak,
membersihkan dedaunan gugur
Seperti halnya cinta, tanaman
sering memasuki musim-musim kering

Barangkali juga kau mencoba bertualang
dengan gaya seorang backpacker,
naik bus, kereta,
melihat tempat-tempat asing,
tempat tersembunyi yang tak ada
dalam peta wisata
Tertawa, berteriak, mandi di bawah air terjun

Barangkali aku terlalu berlebihan
Mungkin kau hanya tidur-tiduran
Mungkin nonton drama Korea
Mungkin hanya membaca pesan di WA
Atau sebenarnya kau tak melakukan
apa-apa
Mungkin, bahkan mungkin aku pun
tak terlintas dalam pikiranmu

Tetap saja kukirim ini
Debar, walau hanya

***

Lebakwana, September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun