Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotong Sepi Serta Kisah-Kisah yang Tak Lucu

12 Mei 2025   06:12 Diperbarui: 12 Mei 2025   06:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sepotong Sepi Serta Kisah-Kisah yang Tak Lucu | Kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, di Waktu Malam | Dokumen pribadi 

1.
lalu seorang ibu menakut-nakuti anaknya
yang minta sepotong kerupuk
selepas isya suasana sudah hitam
bunyi jangkrik, takada listrik, ada setitik
cahaya dari lampu minyak tanah
menerobos dinding kayu
seseorang terlambat pulang
"demikianlah, ada dedemit yang akan
menggigit anak yang minta kerupuk malam hari"
anak itu menyimpan tangisnya diam-diam
diam-diam dibawanya ke alam mimpi
diam-diam mengikuti tubuh dewasanya

2.
bagaimana kita memperlakukan
rindu, cinta, luka
sedang perjalanan mengajarkan
tentang batu
dan dongeng-dongeng
lelaki miskin menjadi pangeran
mengantar tidur hanya sampai pagi hari

3.
adakah yang lebih indah dari sunyi
ketika teriakan tak memantulkan bunyi

4.
dan jakarta
dan tugu monas dan gedung-gedung
menembus impian
memanggil-manggil
"datanglah! di sini boleh mampus sambil
tertawa"

***

Lebakwana, Mei 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Dinding

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun