siapa yang akan mencatat affan
dia mungkin hanya dianggap
debu numerik
pada perhitungan supply-demand
di kantong raksasa kapitalisÂ
sedang negara membaca
dengan lantunan eufemisme:
di bawah garis kemiskinan, prasejahtera,
pekerja informal, bansos, janji-janjiÂ
tapi, bagi keluarganya
affan adalah pusat cahaya
aspal jalanan dapat bercerita
keringatnya yang tumpah
dari pagi hingga malam
sebagai pengemudi ojol
"sebentar, kakak, sedang menuju titik lokasi."
itu chat terakhir affan
dan sang customer lama menunggu
dan takkan pernah bertemu
takkan pernahÂ
roda kekuasaan melindasnya
di malam yang khianat
yang roda itu dibeli dengan uang pajak
salah satunya dibayar oleh affan
***
Lebakwana, Agustus 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI