Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Senin

31 Agustus 2020   20:53 Diperbarui: 31 Agustus 2020   20:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Honza Kurka/ Pexels 

Aku ingin mencintai tubuhmu, dari terbit matahari, hingga tiba senja nanti. Sementara orang-orang terperangkap detak jarum jam hari kemarin, langkah kaki bergerak seperti tak ingin 

Senin adalah rindu. Pada teriakan anak, suara-suara kesibukan di dapur, menyiapkan baju, sepatu, kopi saset yang diseduh dengan air mendidih 

Dan membuka kanal berita: Siapa yang tercatat membuat luka, siapa pula yang membuat cinta 

Pada tubuh Senin pula berharap menumbuhkan cikal, setelah enam hari yang lewat keinginan-keinginan baru sebatas bakal 

***

Cilegon, Agustus 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun