Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Taman Kota

15 Juli 2020   21:10 Diperbarui: 15 Juli 2020   21:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi taman kota. Park, Frankfurt am Main/ Dokpri Hennie Triana.

Aroma embun rasuki tubuh, pada setiap pagi sambil menunggu matahari keluar dari balik rimbun 

Pepohonan rindang, bunga-bungaan, peperduan yang ditata rapi. "Jangan menginjak rumput!" Papan pengumuman di setiap sudut 

Bangku semen warna-warni, ayunan anak-anak, lapangan futsal, juga jalur untuk jalan dan lari-lari kecil mengelilingi taman 

Sepasang lansia duduk di bawah pohon trembesi, asyik bercerita sesekali tertawa 

Ada lagi pasangan muda, dengan telanjang kaki menapaki jalan semen; si perempuan dengan perut membesar, digandeng tangan oleh sang suami dengan pandangan kasih dan penuh sabar. "Kata bidan harus sering olahraga pagi," jelas sang istri pada pasangan muda yang lain 

Kemudian masuk anak-anak bersepeda. Semakin siang semakin ramai 

***

Cilegon, Juli 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun