Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ujung Ramadan

16 Mei 2020   06:07 Diperbarui: 16 Mei 2020   07:09 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber:Pixabay.com. 

Membaca Ramadan kali ini adalah melihat cermin pada diri, sudah sampai manakah langkah, atau tetap berdiri di tempat tak berubah 

Lidah yang mengucap kata yang tak berguna, masih tajam melukai; mata yang masih rakus, mata yang sering iri, tidak bisa menyukuri tubuh sendiri; telinga yang masih senang mendengar aib dan hal-hal yang tak perlu; pikiran-pikiran yang selalu berburuk  sangka kepada orang lain 

Akankah kita kembali mendapat lapar dan haus saja 

Dan Idulfitri bukan terlahir kembali tanpa noda, tapi hanya sekadar untuk melengkapi upacara 

***

Cilegon, Ramadan 1441 H 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun