Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Air Mata Kata-kata

15 Januari 2020   06:52 Diperbarui: 15 Januari 2020   06:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com.

Ini kisah lama yang selalu diulang

tentang langit tumpahkan amarah  sungai-sungai yang mengamuk

terdengar sebuah kota dipenuhi lumpur

Tak cukup air mata di sini

karena orang-orang lebih suka memasukkan televisi dalam kepala  mulut-mulut menghadap kamera 

air mata menjadi kata-kata

kata-kata memanfaatkan air mata 

Selalu berulang-ulang dipentaskan dengan cerita yang itu-itu juga

dengan tokoh yang itu-itu juga

menjaga agar kerumunan selalu ada

untuk membandingkan ukuran sepatu 

Kita yang mempunyai air mata

hanya sebagai pelengkap penderita 

***

Cilegon, Januari 2020. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun