Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menikmati Drip Coffee Arabika Gayo

24 Januari 2016   23:11 Diperbarui: 25 Januari 2016   09:05 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menikmati Drip Coffee Arabika Gayo"][/caption]Beberapa waktu lalu, penulis beserta beberapa anggota keluarga berkesempatan mengunjungi pabrik pengolahan kopi Aroma Arabika Gayo yang beralamat di  Jl. Yos Sudarso No. 191 Takengon, Aceh Tengah. Begitu memasuki pekarangan pabrik, tercium aroma kopi yang harum. Kedatangan penulis dan rombongan disambut dengan ramah oleh Bapak Bahrul Efendi.

[caption caption="Pabrik Aroma Arabika Gayo, di Jl. Yos Sudarso No. 191 Takengon"]

[/caption]Bapak Bahrul menceritakan banyak hal tentang jenis-jenis kopi yang diproduksinya, antara lain: kopi luwak liar (Original Civert Coffee), Kopi Lanang /Tunggal (Peaberry Coffee), Arabika Special, Long Berry dan Arabika Blend. Termasuk dijelaskan juga tentang proses pengolahan dari kopi gelondong hingga menjadi kopi siap saji.

Menurut Pak Bahrul, beliau bukan membeli kopi gelondongan dari pengumpul, tetapi membeli ‘orang’. Artinya ia hanya mau membeli pada orang-orang yang dipercaya, sehingga biji kopi yang menjadi bahan baku produknya benar-benar merupakan pilihan. Untuk itu ia tak segan-segan membayar lebih dibandingkan harga pasar.

[caption caption="Penulis dengan alat roasting kapasitas 5 kg."]

[/caption]Proses penjemurannyapun tidak sembarangan. Di belakang pabrik terdapat rak-rak untuk menjemur sehingga biji kopi tidak bersentuhan langsung dengan semen. Menurut beliau, hal ini untuk menjaga mutu dari biji kopi. Setelah melalui proses pengupasan (pulping), pengeringan, pencucian, fermentasi , sangrai (roasting) dan penggilingan (grind). Proses pengolahan dari kopi gelondongan sampai mejadi kopi yang siap saji ternyata kompleks dan rumit.

[caption caption="Bapak Bahrul Efendi pemilik Aroma Arabika Gayo menjelaskan proses penjemuran."]

[/caption]Sekilas tentang kopi Gayo

Dataran tinggi Gayo berada di tengah provinsi Aceh, ketinggiannya sangat ideal untuk tanaman kopi arabika yakni 1200 m. Berada di tengah hutan tropis Sumatera dan bersinggungan dengan kawasan ekosistem Leuser dan wilayah deretan pegunungan Bukit Barisan yang membentang Sumatera, di bagian timur kota Takengon sebagai ibukota kabupaten Aceh Tengah terbentang Danau Lut Tawar.

Pada tahun 1908, Belanda membawa kopi ke Takengon dan kemudian menjadikan kopi sebagai komoditas ekspor. Saat ini budidaya tanaman kopi sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat yang ada di dataran tinggi Gayo dengan luas lahan perkebunan kopi mencapai 94.800 hektare.

Kopi Arabika Gayo memiliki aroma dan cita rasa yang khas dengan perisa (flavor) yang kompleks serta kekentalan yang baik dibandingkan dari negara lain. Kopi Arabika Gayo merupakan kopi khusus (specialty) dengan skor cupping test di atas 80 yang kini telah diakui dunia. Beraneka sajian kopi arabika pilihan terbaik dari dataran tinggi Gayo diproses oleh roaster terbaik hingga tercipta cita rasa sempurna dan kemewahan setiap saat menikmati kopi arabika Gayo.

[caption caption="Kopi Arabika Gayo sedang disangrai."]

[/caption] Drip Coffee

Setelah memberikan penjelasan panjang lebar dan menujukkan proses pengolahan biji kopi gelondong menjadi kopi siap saji, Bapak Bahrul Efendi menjamu kami dengan Drip Coffee. Drip Coffee adalah salah satu cara penyajian kopi yang memanfaatkan gravitasi. Caranya adalah menuangkan air ke bubuk kopi yang disaring melalui  filter. Diperlukan waktu 3-4 menit untuk siap disajikan. Suhu air sangat menentukan rasa dari drip coffee tersebut. Drip coffee adalah kopi hitam serupa dengan Americano. Perbedaannya adalah Americano dibuat dengan mesin espresso sehingga rasanya lebih tajam, sedangkan drip coffee rasanya lembut.

[caption caption="Alat untuk membuat Drip Coffee"]

[/caption]Meskipun mirip dengan French Press Coffee yang direbus dalam ketel, namun drip dapat mengekstraksi rasa yang tidak diperlukan akibat pemanggangan  biji kopi yang tidak sempurna, sehingga rasa kopi drip lebih ‘kopi’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun