[caption caption="Menikmati Drip Coffee Arabika Gayo"][/caption]Beberapa waktu lalu, penulis beserta beberapa anggota keluarga berkesempatan mengunjungi pabrik pengolahan kopi Aroma Arabika Gayo yang beralamat di  Jl. Yos Sudarso No. 191 Takengon, Aceh Tengah. Begitu memasuki pekarangan pabrik, tercium aroma kopi yang harum. Kedatangan penulis dan rombongan disambut dengan ramah oleh Bapak Bahrul Efendi.
[caption caption="Pabrik Aroma Arabika Gayo, di Jl. Yos Sudarso No. 191 Takengon"]

Menurut Pak Bahrul, beliau bukan membeli kopi gelondongan dari pengumpul, tetapi membeli ‘orang’. Artinya ia hanya mau membeli pada orang-orang yang dipercaya, sehingga biji kopi yang menjadi bahan baku produknya benar-benar merupakan pilihan. Untuk itu ia tak segan-segan membayar lebih dibandingkan harga pasar.
[caption caption="Penulis dengan alat roasting kapasitas 5 kg."]

[caption caption="Bapak Bahrul Efendi pemilik Aroma Arabika Gayo menjelaskan proses penjemuran."]

Dataran tinggi Gayo berada di tengah provinsi Aceh, ketinggiannya sangat ideal untuk tanaman kopi arabika yakni 1200 m. Berada di tengah hutan tropis Sumatera dan bersinggungan dengan kawasan ekosistem Leuser dan wilayah deretan pegunungan Bukit Barisan yang membentang Sumatera, di bagian timur kota Takengon sebagai ibukota kabupaten Aceh Tengah terbentang Danau Lut Tawar.
Pada tahun 1908, Belanda membawa kopi ke Takengon dan kemudian menjadikan kopi sebagai komoditas ekspor. Saat ini budidaya tanaman kopi sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat yang ada di dataran tinggi Gayo dengan luas lahan perkebunan kopi mencapai 94.800 hektare.
Kopi Arabika Gayo memiliki aroma dan cita rasa yang khas dengan perisa (flavor) yang kompleks serta kekentalan yang baik dibandingkan dari negara lain. Kopi Arabika Gayo merupakan kopi khusus (specialty) dengan skor cupping test di atas 80 yang kini telah diakui dunia. Beraneka sajian kopi arabika pilihan terbaik dari dataran tinggi Gayo diproses oleh roaster terbaik hingga tercipta cita rasa sempurna dan kemewahan setiap saat menikmati kopi arabika Gayo.
[caption caption="Kopi Arabika Gayo sedang disangrai."]

Setelah memberikan penjelasan panjang lebar dan menujukkan proses pengolahan biji kopi gelondong menjadi kopi siap saji, Bapak Bahrul Efendi menjamu kami dengan Drip Coffee. Drip Coffee adalah salah satu cara penyajian kopi yang memanfaatkan gravitasi. Caranya adalah menuangkan air ke bubuk kopi yang disaring melalui  filter. Diperlukan waktu 3-4 menit untuk siap disajikan. Suhu air sangat menentukan rasa dari drip coffee tersebut. Drip coffee adalah kopi hitam serupa dengan Americano. Perbedaannya adalah Americano dibuat dengan mesin espresso sehingga rasanya lebih tajam, sedangkan drip coffee rasanya lembut.
[caption caption="Alat untuk membuat Drip Coffee"]
