Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Naga Terakhir (Part 3 - Tamat)

15 September 2025   22:22 Diperbarui: 15 September 2025   22:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para tentara bayaran mengucapkan selamat malam kepada tuan rumah mereka, lalu kembali ke kamar masing-masing.

Si pembunuh mengikuti mereka.

Setelah api padam dan ruangan dirapikan, pemilik penginapan turun ke ruang bawah tanah.

Di sana, dia dengan lembut memutar gagang yang tersembunyi di dinding belakang.

Sebagian dinding berputar ke dalam.

Dengan cahaya lilin, dia menyalakan obor-obor yang terpasang di dinding.

Perlahan-lahan, ruangan bawah tanah itu menyala.

Di tengahnya berdiri sebuah lempengan granit, bertumpu pada dasar basal.

Lempengan itu dipoles dengan sempurna.

Di sekelilingnya, dalam ukiran melingkar, rune-rune kuno dipahat dengan presisi yang menakutkan.

Di atas lempengan itu terdapat benda-benda aneh:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun