Para tentara bayaran mengucapkan selamat malam kepada tuan rumah mereka, lalu kembali ke kamar masing-masing.
Si pembunuh mengikuti mereka.
Setelah api padam dan ruangan dirapikan, pemilik penginapan turun ke ruang bawah tanah.
Di sana, dia dengan lembut memutar gagang yang tersembunyi di dinding belakang.
Sebagian dinding berputar ke dalam.
Dengan cahaya lilin, dia menyalakan obor-obor yang terpasang di dinding.
Perlahan-lahan, ruangan bawah tanah itu menyala.
Di tengahnya berdiri sebuah lempengan granit, bertumpu pada dasar basal.
Lempengan itu dipoles dengan sempurna.
Di sekelilingnya, dalam ukiran melingkar, rune-rune kuno dipahat dengan presisi yang menakutkan.
Di atas lempengan itu terdapat benda-benda aneh: