***
Wanita yang digigit kecoa radioaktif pergi ke bank dan berharap seseorang akan merampoknya, sehingga dia dapat menggunakan kekuatan barunya yang menakjubkan. Sebaliknya, seorang pria di depannya sedang berbicara dengan seorang wanita. Pria itu menyela wanita itu. "Masalahnya adalah," kata pria itu, "terlalu mudah karena sudah terlalu sering terjadi."
Wanita kecoa radioaktif mempertimbangkan untuk merobek lengan pria, tetapi itu merupakan reaksi yang berlebihan. Dia menyetor uang ke re3kening tabungan dan dengan murung berjalan ke tempat kerja. Antenanya yang baru tumbuh bergetar ditiup angin.
***
Pria yang sama mengeluarkan alat vitalnya di kereta komuter. Dia duduk di samping wanita dengan mulut penuh taring. Wanita itu terdiam sesaat, tapi jika pria itu melakukan niatnya, dan benar-benar terjadi. maka wanita itu membungkuk dan menggigitnya. Dia meludahkannya. Tidak ada tulang di dalamnya yang bisa dipatahkan. Dia membiarkannya di lantai dan turun di pemberhentian berikutnya.
Wajahnya tetap tenang---dia terbiasa mengabaikan jeritan dan darah---tetapi rasa getir itu tetap ada sepanjang perjalanan pulang.
***
Wanita dengan remote control ajaib membawanya ke mana pun di dalam dompetnya, di samping semprotan merica dan sekantong permen kacang yang sudah dimakan setengahnya, dipelintir rapat.
Dia tidak akan menggunakan remote di depan umum. Tidak ada cara untuk mengetahui apakah dia mencapai sasarannya. Dalam mimpi buruk yang berulang, seorang pria meneriakinya karena mengacaukan pesanannya, dua gelas caffe latte, dasar wanita bodoh, dan dalam kemarahannya dia mematikan seluruh kedai kopi, seluruh blok, seluruh dunia, dan dia menekan 'mundur' tapi sudah terlambat.
Dia tidak mau mengeluarkan remote, tapi saat dia berjalan di jalan, dia menikmati fantasi di mana dia memasukkan tangannya ke dalam dompetnya dan menekan tombol 'jeda'. Di kota yang tenang, dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Dia berjalan beribu-ribu langkah, menyusuri lorong-lorong sempit, melewati taman-taman hutan, melewati sudut tempat pria gelandangan itu meneriakkan kata-kata kotor. Tapi lihatlah, gelandangan itu sekarang diam membeku. Dia memberi kedamaian bagi mereka berdua.
Wanita manusia serigala tidak pernah senang berada di dalam tubuhnya, tapi sekarang dia mengeluarkan bulunya setiap kali berada di rumah. Dia paling kuat saat dia telanjang. Kadang-kadang, pada larut malam, dia berdiri di halaman belakang dan melolong. Bukan karena dia sedih tetapi karena paru-parunya kuat dan betapa senangnya mengubah udara menjadi suara.
