Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Rapat Para Komandan Interpol di Jenewa, 17 April 2045

2 September 2025   10:10 Diperbarui: 2 September 2025   09:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Alain Peugeot mencoba menunggu pembicara selesai sebelum mengajukan pertanyaannya. Dia mengaduk gula ke dalam espresso-nya dengan sendok plastik kecil, dengan lembut menggerakkan perkakas itu meliuk membentuk angka delapan. Setelah beberapa detik, dia meletakkannya di tepi piring cangkir dan mulai mengetukkan ujung jarinya ke meja marmer, menunggu minumannya dingin.

Namun, jeda berikutnya dalam presentasi ternyata semakin sulit dipahami. Setiap layar baru membawa serangkaian pertanyaan baru. Entah karena terlalu banyak kafein atau hanya karena kurangnya kesabaran, dia akhirnya menyela pengarahan untuk membahas masalah yang ingin dipahami oleh banyak orang di ruangan itu.

"Maksud Anda kita bisa membuat penjahat melarikan diri ke alam semesta lain?" Alain bertanya dengan nada tidak percaya. Konsep perjalanan antar-semesta mengemuka pada pertemuan dengan Kepala Interpol. Desas-desus bahwa teori tersebut kini menjadi praktik meningkatkan kekhawatiran akan dampaknya bagi sekelompok petugas yang sudah ditugaskan untuk mengidentifikasi dan menangkap tersangka penjahat yang bergerak melintasi batas geografis.

Setelah membiarkan peswerta bergumam selama beberapa menit, Kepala Eropa Steffie Daimler berdiri dari ujung utara meja konferensi dan berjalan ke layar tampilan. "Benar," jawabnya dengan aksen Jerman yang kental. "Kami telah mendokumentasikan beberapa contoh mengenai hal ini."

Konfirmasi tersebut bergema di seluruh ruangan dengan jelas. Tanggapannya disambut dengan helaan napas terkejut. "'Blip' yang sesuai di sini, di sini, dan di sini mewakili pelacak," jelasnya. "Informan ini dibayar untuk mengikuti tersangka secara paralel--"

"Jadi maksudmu itu fakta?" Alain menyela lagi untuk mengklarifikasi. "Pengarahan ini bukan sekadar pembaruan mengenai kemungkinan-kemungkinan hipotetis. Anda benar-benar berhasil menangkap orang melakukan ini?"

Steffie Daimler menunjuk ke arah lampu yang berkedip di layar data dan mengangguk. Keheningan panjang yang terasa mencekam terjadi setelahnya.

"Tetapi bagaimana mereka mendapatkan teknologi ini?" tanya seorang petugas Interpol wanita dari Zimbabwe. "Apakah itu teknologi Amerika?" petugas lain menambahkan.

"Berapa banyak kasus yang kita bicarakan di sini?" tanya Komandan Polisi Indonesia.

"Dan bagaimana kami akan membekali agen kami untuk melanjutkan pencarian di seluruh..." Alain berhenti di tengah kalimat. "Anda menyebutnya apa? Semesta sejajar?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun