"Oh, mereka tidak pergi. Maksudmu monyet-monyet tak berbulu?"
Hanya itu yang didengar Lastri, sebelum dia menghilang dari pendengarannya.
Monyet itu terus berbicara.
"Mereka tidak pergi. Mereka mati."
Sanguan mendadak kaku.
Gondola bernama Sanguan tiba di atas dan pintu terbuka. Monyet itu berjalan ke tempat datar di ujung lereng dan mulai menggiring bola.
"Semuanya terbakar," gumamnya.
Dia memantulkan bola ke dinding stasiun.
"Yah, mereka punya teori dalam olahraga yang disebut latihan berlebihan. Untuk membangun diri sendiri, manusia harus menghancurkan diri sendiri. Harus membuat tubuh stres, dan kemudian pulih. Dan ketika pulih, tubuh beradaptasi dengan stres. Namun tanpa pemulihan, manusia tidak akan bisa beradaptasi. Manusia baru saja mogok. Monyet tak berbulu yang biasa berolah raga di sini, mereka mogok. Dan tidak hanya dalam berolah raga. Dalam segala hal."
Baca juga: Firaun dan Styx (Cerita Fiksi Surealis)
Sanguan baru saja meninggalkan stasiun untuk turun.