Diah duduk lagi.
"Bapak percaya bahwa Tuhan ada di atas sana, bukan?" kata Diah.
Imam mengangguk. "Tuhan ada. Melihat dan mendengarkan."
Diah mendongak, memiringkan kepalanya ke belakang hingga terasa sakit. Dia tidak bisa melihat apa pun, hanya sarang laba-laba dan bagian lembab di sudut tempat plesternya terlepas dan rontok menjadi serpihan.
Imam Usman tersenyum, menatap Diah.
"Sudah masuk waktu Zuhur. Mungkin sebaiknya kita salat berjemaah," katanya.
Cikarang, 17 Januari 2024
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI