Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 140: Pintu Masuk dan Tangga Lapuk

7 April 2024   08:46 Diperbarui: 7 April 2024   08:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Himawal," gonggong Pak Kaesan. "Sebenarnya apa yang kamu lakukan di sini?"

Garpumu berhenti dan seringai nakal terlihat di wajahmu.

Aku kebingungan berpindah pandangan antara kalian berdua. Bukankah kamu salah satu anggota dewan?

"Aku di sini, Kaesan, karena aku tertarik dengan properti ini. Apalagi kalau di dalamnya ada pembuat kue yang bisa membuat kue seenak ini."

Kamu berbalik ke arahku. 

"Saya adalah ketua ... perkumpulan sejarah swasta, dan ketika saya mendengar tentang rencana dewan kota, saya buru-buru ke sini. Beberapa pebisnis lokal sering menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk pelestarian sejarah, dan kami menawarkan Anda dana yang diperlukan untuk mengembalikan rumah ini ke keindahan aslinya."

Aku membuka mulut. "Tapi, Pak Himawal ..."

Senyummu kembali. "Tentu saja, Anda bisa membalas saya dengan lebih banyak kue mahakarya."

Pak Kaesan berdiri dengan kaku. 

"Apa yang Anda lakukan dengan uang Anda adalah urusan Anda, Pak Himawal, tapi saya akan berterima kasih kalau Anda tidak ikut campur dalam urusan kami di masa depan."

Yang lain mengikuti Pak Kaesan saat dia berjalan ke pintu dan keluar sebelum aku sempat bangkit dari kursiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun