Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 140: Pintu Masuk dan Tangga Lapuk

7 April 2024   08:46 Diperbarui: 7 April 2024   08:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Baru saja mengenakan gaun lavender selutut ketika bel pintu bergema di seluruh rumah. Sampai di pintu depan, aku melihat sosok tubuh tinggi berpakaian gelap melalui jendela samping. Berhenti di depan tangga besar yang sudah lapuk, aku membayangkan Mama menyapu ke bawah untuk menyambut tamunya. Suatu hari nanti, aku akan tampil megah seperti yang dilakukan Mama.

Menegakkan bahu, aku memasang senyum penuh percaya diri dan membuka pintu.

Senyumku membeku saat tatapanku mendongak ke atas. Mata cokelat yang menari-nari, rambut hitam agak berrantakan tapi macho di atas dahi yang halus dan kecokelatan. Sejak kapan ada anggota dewan seganteng ini?

Aku memaksa mulutku terbuka. "Silakan Masuk, Pak..."

Kamu menyeringai, menundukkan kepala. "Himawal. Himawal Linukh."

Aku melangkah mundur dan membiarkannya masuk, masih memegang kenop pintu untuk menjaga agar tubuhku tak limbung oleh lutut gemetar.

"Masuklah ke ruang tamu, Pak Himawal."

"Panggil aku Him."

Jantungku tersandung.

Kamu berhenti di depan meja kue. "Kue yang enak sekali, Nona Ghea. Pasti benar apa yang mereka katakan tentang masakanmu."

Kamu mengambil segelas es teh dan menyesapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun