Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: Panik! (Part 2)

22 Mei 2023   22:06 Diperbarui: 22 Mei 2023   22:10 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

Tiwi meneguk air dari batok kelapa sepuasnya sebelum melepaskannya kembali, menggunakan jari-jarinya untuk mengambil sesuatu dari lidahnya.

Dia melihat ke dalam air dan tampak bintik-bintik hitam mengambang di dalamnya. Mengintip lebih dekat, dia menyadari itu adalah abu dari pembakaran. Tidak heran Miko tidak terburu-buru untuk minum.

"Apakah kalian berdua siap untuk kembali bekerja?" tanya Zaki.

Miko keluar dari laut dan melipat tangannya. "Lihat, Zak. Kayunya ditumpuk, dan apinya berkobar. Menurut lu, apakah masih kurang usaha kita? Lu mau kita kena heatstroke? Santai sejenak, Bro. Baru kita mulai bikin tempat berteduh yang lebih bagus."

"Kompromi yang bagus," kata Tiwi.

Zaki minum dari batok kelapa. "Gue setuju kita udah kerja keras, tetapi kita harus menyelesaikan ini."

Biasanya Miko dan Zaki tidak pernah bertengkar, tapi sekarang mereka sering ribut. Sikap riang Miko bertabrakan dengan kepribadian Zaki yang gila kerja dan perfeksionis.

Tiwi meletakkan batok kelapa dan mencoba mendinginkan suasana. Tatapannya beradu dengan mata Zaki. "Mau tahu apa yang membantu Miko rileks?"

"Cewek-cewek?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun