Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Skandal Sang Naga (Bab 17)

14 April 2023   22:00 Diperbarui: 17 April 2023   20:48 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia berdiri. "Sepertinya Anda dan Yudhi akan bertemu juga."

Saat dia keluar untuk membuka pintu menyambut tamunya, aku mematikan rokokku di asbak yang dihiasi panorama Shanghai.

Sebuah suara bernada tinggi melayang dari lorong. "Apa yang terjadi, Yud? Mengapa tidak meneleponku?"

Terdengar napas berat mendengus. "Seorang detektif polisi baru saja menelepon dan berkata---"

"Tolong, Sayang. Jangan terlalu emosi. Asmamu---"

"Jangan emosi?" Suara itu meninggi. "Ya Tuhan, Ranya! Tidakkah kamu menyadari--- "

"Tenanglah, Yud," suara Ranya menajam. "Tuan Han ada di ruang tamu."

"Han?" Suara tunangan meledak. "Handaka Jaya? Lelaki yang satu pesawat denganmu?"

Aku tidak bisa mendengar dengan jelas bisikan Ranya.

Sesaat kemudian aku berdiri dan bergumam, "Apa kabar?" kepada seorang pria tinggi kurus kering dengan rambut hitam belah tengah, tanpa kumis, hidung bengkok, dan mata hijau pucat yang menatapku dengan pandangan bermusuhan.

Dia melepas topinya saat dia masuk, meletakkan payung yang tergulung sempurna sebagai pelengkap penampilan bersandar di dinding.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun