Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari dalam Lemari

30 November 2022   09:00 Diperbarui: 30 November 2022   09:14 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menjerit kecil karena khawatir ketika terdengar derit di luar pintu kamarku. Aku tidak yakin harus melihat ke mana sekarang, karena aku tahu mengalihkan pandangan dari monster itu akan membuatnya menerkam.

Pintu kamarku terbuka dan cahaya masuk. Kegelapan surut bersama dengan ketakutanku. Sekarang aku dapat melihat bahwa apa yang kupikir adalah monster hanyalah boneka beruang besar yang baru-baru ini dibelikan ayah untukku di pameran produk UMKM, yang kuletakkan di kursi sebelum aku tidur malam ini.

Sebuah sosok yang akrab terlihat di ambang pintu

"Ada apa, Dinda? Mimpi buruk?" tanya ibuku, melangkah masuk.

Ibu datang dan mencium keningku.

"Tidak apa-apa, Sayang," bisiknya. "Hanya badai, tidak bisa menyakitimu. Kembalilah tidur."

Semuanya baik-baik saja. Monster-monster yang beberapa saat lalu tampak begitu nyata hanya ada di kepalaku.

"Malam, bu," bisikku lelah, sudah dalam perjalanan kembali tidur.

***

Dari dalam lemari, tak terlihat oleh Dinda dan ibunya, sepasang mata yang gelap, jahat, dan penuh kebencian mengawasi dan menunggu.

Bandung, 30 November 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun