Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 20)

27 November 2022   16:07 Diperbarui: 27 November 2022   16:09 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Tiba-tiba, makhluk biru-abu-abu menyembulkan kepalanya dari air, memercikkan tetesan ke wajah Tiwi. Membuka mulutnya yang besar, ia mengeluarkan suara mencicit dan serangkaian suara berderak, seperti seseorang mendecakkan lidahnya.

Seketika Tiwi mengenali hewan itu sebagai binatang yang ramah, Tiwi menghembuskan udara yang tertahan di paru-parunya. Dia terkikik lega. Itu bukan hiu, tapi lumba-lumba hidung botol.

Miko berenang ke arahnya. Teriakannya yang nyaring membelah udara. "Hiu yang gue kejar udah lari entah ke mana."

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun