Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 63)

21 November 2022   19:00 Diperbarui: 21 November 2022   19:03 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Jika ini cinta, mereka telah jatuh sedalam yang bisa dibayangkan siapa pun, dan mungkin lebih dalam lagi.

Perjalanan ke pangsapuri Ratna tidak cukup cepat untuk keduanya. Hasrat mereka nayris tak terkendali. Tapi begitu Ratna masukkan anak kunci ke lubang di pintu, telepon berdering. Berdering lebih dari dua puluh kali. Dia dengan ragu mengangkatnya.

Johan duduk di sofa, mendengar Ratna terburu-buru menutup telepon. Beberapa detik kemudian, dia memasuki ruang tamu dengan ekspresi kosong di wajahnya yang hanya bisa berarti masalah bagi Johan.

"Siapa itu, sayang?"

"Itu... Bukan siapa-siapa. Tidak ada suara saat aku mengangkat telepon."

"Lalu ada apa, Sayang? Kamu tidak perlu mengambilnya kalau begitu. Itu selalu terjadi."

"Aku tahu itu. Tapi ada yang berbeda kali ini. Aku tidak mendengar apa-apa, tapi kemudian aku mendengar..."

"Apa yang kamu dengar?"

"Aku tidak tahu. Tapi aku mendengar sesuatu, dan aku tidak tahu apakah itu suara atau bunyi apa. Aneh. Sangat aneh."

"Bisakah kamu menghilangkannya dari pikiranmu? Jika tidak, kurasa sebaiknya kita pergi mencari sesuatu untuk dimakan."

"Kalau begitu ayo makan. Maaf, Johan. Seharusnya aku tidak membiarkan ini menggangguku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun