Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 43)

21 Oktober 2022   17:30 Diperbarui: 26 April 2023   19:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Boleh juga, Dr. Awang Dermawan."

"Bagaimana kalau memanggilku Cik Awang saja, aku tidak suka formalitas, dan kupikir kita sudah cukup mengenal satu sama lain."

"Baiklah. Terima kasih untuk sodanya, Cik Awang."

Awang berjalan ke kamar tidur dan segera kembali dengan topi Bagas. Reaksi perubahan Bagas sangat dramatis saat melihat topinya. Dia bukan lagi anak yang sengsara dan gemetar yang baru saja ada di sana.

Setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan anak laki-laki itu, Awang senang melihat perubahannya. Menjelaskan bagaimana itu bisa sampai ke tangannya, Awang senang Kuntum tidak ada di sana sehingga dia bisa membawa sedikit lebih banyak rasa takut akan rumah duka ke dalam diri anak itu. Anak-anak harus menjauh dari tempat itu demi kebaikan mereka sendiri, seperti yang dia lakukan. Setelah Bagas pergi dengan perasaan campur aduk antara ketakutan dan kebahagiaan, satu hal yang cukup pasti. Mulai detik itu, Bagas akan mengikuti saran Awang dan menjauh dari rumah duka.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun