Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penyihir Kota Kembang: VI. Kencan Makan Malam (Part 2)

18 Oktober 2022   16:30 Diperbarui: 18 Oktober 2022   16:36 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Apa..." ucap Chintami. Lalu semua orang menghilang, hanya menyisakan mereka berdua.

Citraloka pindah ke sisi Chintami dan menggenggam jarinya dengan lembut, mengusapnya dengan ibu jari. Chintami menjadi lebih tenang.

Chintami menatap Citraloka. "Een tot tien, berapa besar masalah yang kita hadapi?" dia bertanya.

Citraloka menatapnya tanpa menjawab.

Tepukan pelan terdengar di seluruh ruangan saat seorang pria masuk ke restoran. Jubah hitamnya terlalu kecil untuk menutupi perutnya yang buncit. Tangannya memegang tongkat dari kayu merah. Tato dengan pola hewan menghiasi sekujur tubuhnya.

"Mbah Doko," desis Citraloka. Kata-katanya menyemburkan bisa. "Apa yang kamu lakukan?"


"Heh heh heh, Citraloka," kata pria itu sambil berjalan perlahan ke meja di depan mereka dan duduk di kursi. "Begitukah caramu menyambutku?"

"Baiklah," kata Citraloka. "Mbah Doko, bajingan bandot tua tak punya malu, apa yang telah kamu lakukan?"

"Wie is zij?" Chintami berbisik.

"Bukan siapa-siapa," jawab Citraloka.

"Betulkah?" Mbah Doko bertanya sambil tersenyum samar. "Apakah kamu benar-benar yakin tentang itu? Benar-benar yakin? Benar-benar sangat yakin? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun