Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

CMP 62: Hari demi Hari

9 Oktober 2022   07:00 Diperbarui: 9 Oktober 2022   06:58 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opik melompat dari ranjang, mengabaikan seprai yang kusut masai. Opik menggenggam kepalan Tyas, tapi matanya terus menatap ke lantai.

"Hei. Enggak masalah."

Tyas memberinya tatapan tajam dari bawah alis yang melengkung.

Tangannya meraba-raba lengan Tyas. "Rasanya seperti membuka kado."

Bibir Tyas berkedut hampir tersenyum, dan Opik mundur. Jari-jarinya sudah membuka pengait sabuk. Satu demi satu, jatuh ke lantai. Ketika hanya yang terakhir yang tersisa, dia kembali menghadap lemari.

Opik di belakangnya menyelipkan tangannya di bawah atasannya, meraba kulit mulus.

"Aku yakin yang ini harus tetap bertahan," gumam Tyas.

"Tidak untuk apa yang ada dalam pikiranku."

Akhirnya, senyum tulus muncul di wajah Tyas.

Opik menempalkan ciuman ke keningnya. Tyas bersandar di dadanya.

"Apakah kamu ingin aku mengantarmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun