Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 18)

23 September 2022   22:04 Diperbarui: 24 September 2022   08:36 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku senyum masam. "Sepertinya tidak," kataku. Aku menoleh ke Joko. "Apakah semua karyawan di sini harus jago mencopet?"

"Ada beberapa yang lebih baik dari raja copet Tanah Abang," Jawab Joko enteng. "Tapi Sambadi adalah pendekar jari seribu dan kalau tidak menjadi agen pemerintah mungkin akan mendirikan Akademi Copet Asia Tenggara dengan dukungan departemen ini."

Dia berubah serius, "Saya berharap Anda berpikir kami tidak bermaksud jahat, Tuan Handaka."

"Aku mengaku bahwa aku agak bingung," kataku. "Tepatnya mengapa mengundangku ke sini sore ini?"

"Kami sudah memberi tahu Anda alasannya," kata Joko pelan. "Kami ingin Anda menemukan David Raja untuk kami."

"Tapi David Raja belum menghilang!" seruku.

Joko mengangkat alis. "Benarkah?" katanya. "Semuanya sepertinya menunjukkan bahwa dia sudah tak pernah muncul lagi di muka bumi." Dia menatapku dengan tatapan dingin.

"Yah," kataku lemah, "maksudku, dia memang baru saja menghilang entah kemana. Tentu saja, kamu tidak mengenal David Raja seperti aku mengenalnya. Hal semacam ini biasa terjadi sepanjang waktu ketika kami berbisnis bersama. Aku memang sering tidak pernah tahu di mana dia. Dia akan muncul cepat atau lambat."

"Kami tidak ingin mendapatkan dia cepat atau lambat," kata Joko dengan tenang. "Kami menginginkan dia sekarang."

"Sudahkah kamu mencoba menemukannya?" tanyaku.

"Belum."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun