Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

D.I.H: 9. Kerat Kenangan

15 September 2022   19:50 Diperbarui: 16 September 2022   11:06 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Seorang perempuan tua Dayak dengan fitur yang mirip dengan seorang wanita oriental (kelopak mata ramping sebaris) berjalan ke arah kami ketika kamu memancing dan menyebutkan bahwa si peramal tinggal di daerah tersebut. Kamu menjawab bahwa fantasi terkadang lebih baik daripada kenyataan.

Iklan deodoran diputar di televisi. Kamu melemparkan kulit manga ke layar dan kemudian menjelaskan konsep nihilisme dan hanya berhenti setelah menjadi jelas bahwa dunia adalah "lelucon kapitalistik" yang didominasi oleh manipulator serakah.

Sebelum pemutaran Sebatang Lilin Membakar Matahari kamu membeli es krim dan menyatakan perlunya hubungan yang sehat dalam hubungan badan. Aku berumur tujuh tahun.

Tampaknya wajar untuk menjelajahi Yogyakarta tahun 1985 dan kamu melakukan ini melalui serangkaian foto analog yang menakjubkan yang kamu tunjukkan kepada kami saat kembali yang menggambarkan pelacur di Pasar Kembang, orang-orang transmigrasi yang merokok linting di dinding beton bergrafiti, sebuah pemandangan yang kemudian kamu gambarkan sebagai salah satu yang turun ke dekat kisah Sum Kuning, seorang perempuan penjual jamu dengan gigi terkatup dengan keras memukul seorang lelaki berjaket kulit yang berjongkok dengan tangan melingkari kepalanya, Seolah-olah menderita.

Anak-anak pengamen berjalan menyusuri rel kereta.  

Dari balkon villa di Lembang yang kemudian dijual, kamu menetapkan pemikiran bahwa gerakan anarkis Spanyol tahun 1930 adalah puncak pencerahan dan satu-satunya indikasi sebenarnya tentang cara politik yang benar-benar berguna.

Kamu menyentuh kakiku di Semarang setelah berbicara tentang fungsi pelacuran dengan contoh seorang perempuan yang kita lihat sebelumnya berdiri termangu-mangu di sudut jalan di depan gerbong yang berfungsi sebagai toilet, mengelap aselangkangannya dengan tisu, sementara dua anak kecil bermain ayunan di seberangnya.

Kamu mogok pada suatu hari Sabtu setelah menjelaskan bagaimana perasaan ibumu tentang revolusi musim semi Hungaria 1956, berdiri di Alun-Alun Solo, basah kuyup dengan keringat, melihat ke arah Ibra Azhari yang masih muda memeluk Febby LAwre4nce setengah telanjang dan membuat gerakan aneh dengan tangan kanan yang terulur, membuatku berpikir tentang film bisu.

Kamu selalu meresap pikiran eksotis, sedemikian rupa sehingga jika percakapan yang biasa tentang sekolah jadi menyimpang. Sebagian besar karena kamu mencoba untuk memperoleh pesona eksotis, bahkan dengan berbohong. Seperti pada hari Senin sebelum sekolah.

Aku menulis surat sakit. Kamu bermain bersamaku ketika aku berpura-pura sakit dan membawaku ke lokasi syuting, tempat kamu menghabiskan dua jam berbicara dengan petugas kebersihan tentang kematian John Lennon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun