Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fasilitas

6 Agustus 2021   20:51 Diperbarui: 6 Agustus 2021   21:12 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menjadi mahir membuat alasan, hal-hal seperti "Oh, sial! Dompet saya ketinggalan," atau, "Saya baru ingat saya alergi terhadap makanan Korea," atau "Astaga, saya rasa usus saya bertingkah!"

Itu tidak terlalu penting, karena setiap kali kami meninggalkan suatu tempat karena fasilitas, kami tidak akan pernah kembali.

Ada variasi untuk berbagai jenis tempat. Misalnya, tempat mana yang mungkin harus kita habiskan lebih dari beberapa menit. Ada yang lebih mudah, ada yang lebih sulit.

Sesuatu seperti pusat perbelanjaan cukup mudah. Kami belanja sedikit. Kemudian, jika perlu, Saras pergi memeriksa toilet. Jika lolos verifikasi, maka kami melanjutkan belanja. Jika tidak, maka kami selesai berbelanja dan pulang secepat mungkin.

Aku pikir aku telah menghemat banyak uang selama bertahun-tahun berkat fasilitas mal yang di bawah standar.

Coba Anda bayangkan. Selama dua puluh empat tahun sudah puluhan ribu kilometer jarak yang kami tempuh. Kami telah memetakan rest area dengan cukup baik dalam radius dua ratus lima puluh satu kilometer ke segala arah. Karena kalau tidak, kami tidak akan pergi jauh.

Suatu ketika kami harus naik pesawat nonstop selama lima jam untuk menghadiri pemakaman paman Saras, dan sayangnya, toilet di dalam pesawat tidak sesuai spesifikasi. Saat kami mendarat, Saras sudah bercucuran air mata. Aku sudah khawatir kandung kemihnya akan pecah atau lebih parah lagi. Syukurlah toilet bandara dapat diterima, atau mungkin dia akan mengalami kecelakaan yang sangat memalukan.

Hotel adalah masalah lain. Untunglah biasanya kami dibolehkan melihat kamar sebelum check-in.

Sangat bertolak belakang dengan bioskop.

Saras sudah mencoba membuang hajatnya di toilet rumah sebelum kami pergi, tapi aku yakin minuman bersoda yang dijual di bioskop mengandung zat diuretik, karena sudah banyak akhir film yang kulewatkan karena dia tidak sanggup bertahan beberapa menit lagi.

Kami juga mengalami saat-saat canggung di rumah orang lain. Misalnya ketika kami diundang untuk makan malam atau pesta. Kami sudah sangat jarang mendapat undangan. Aku tidak tahu, mungkin orang-orang sebenarnya ingin, tetapi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun