Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pakar

3 Juni 2021   21:14 Diperbarui: 3 Juni 2021   21:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang berani melawan kami setelah ini.

Aku menciumnya lagi. Kekasihku, jenius yang mengubah dunia.

Menarik laci dari mejanya, dia mengeluarkan kamera dan memotretku di sebelah laptop yang menunjukkan baris kode.

"Untuk anak cucu!"

Kata-katanya riang, tetapi ada sesuatu di matanya yang belum pernah kulihat sebelumnya--setidaknya, tidak ditujukan padaku. Mata yang dingin. Otaknya yang brilian sedang melakukan perhitungan yang rumit.

Aku melihat ke layar. Virus SatuJiwa bekerja membuka ribuan rekening bank, mengosongkannya ke rekening-rekening baru. Aku tidak mengenali nama atau lokasi tempat jarahan kami disimpan.

"Terima kasih, Katrin. Ini sangat menyenangkan," katanya sambil melompat berdiri.

"Him---apa maksudmu? Kamu mau ke mana? Mereka tidak akan melacaknya kembali ke sini untuk---"

Tapi perasaan mual itu sudah mulai mengaduk isi perutku. Kilasan baris-baris kode dalam beberapa bulan terakhir melintas di benakku. Himawan mendaftarkan begitu banyak hal atas namaku.

Dia mengambil fotoku duduk di depan komputer saat aku mengagumi mahakaryanya di laptop. Himawan tidak pernah membiarkan aku mengambil fotonya.  Alasannya karena dia seorang "introvert".

Dia bergerak menuju pintu. Lututku mendadak goyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun