Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng Hitam Putih (3)

12 Juni 2020   10:18 Diperbarui: 12 Juni 2020   13:27 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Matahari tak lagi bersinar sembunyi di balik awan. Hujan membuat langit berwarna abu-abu, nyaris putih dibandingkan dengan burung gagak di kusen jendela. Lebih banyak lagi burung gagak muncul ketika Samail menceritakan kisahnya. Begitu banyak sehingga tidak cukup ruang untuk mereka semua. Mereka mulai bertengger di pohon dan pagar.

Nina batuk lagi. Tisunya berubah merah.

“Aku lebih suka cerita barusan daripada yang pertama. Setidaknya tidak berakhir buruk," katanya terengah-engah. "Tapi mengapa Anda menceritakan kisah-kisah sedih padaku?"

Samail menatap Nina tanpa berkedip atau tersenyum. Tak pernah sekalipun berkedip atau tersenyum.

Dengan suara serak dan kering dia menjawab, "Aku pikir kamu tahu mengapa."


Nina menatap tisunya yang penuh noda darah. Dia tahu mengapa. Tapi dia tidak takut. Tidak.

Nina tahu bagaimana harus menjadi berani, dan tidak hanya untuk dirinya sendiri.

Dia menoleh ke Samail, wajah yang hangus dan penuh goresan yang tidak bisa dikenali sebagai manusia.

"Kapan?" Nina bertanya.

Samail menoleh ke jendela, ke arah gerombolan gagak hitam yang berkaok-kaok dengan ramainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun