Saat ini keberadaan tempat bagi para pengrajin (mama-mama - red) noken untuk menjual produknya masih menjadi kendala tersendiri, karena mereka belum mendapatkan tempat permanen. Keberadaan taman noken diharapkan dapat menjadi titik sentral penjualan noken yang representatif sebagai cara lain pemberdayaan mama-mama pengrajin noken.
Berdirinya taman noken dapat pula menyerap potensi tenaga kerja, mulai dari pengerjaan taman,penanaman bibit tumbuhan noken, maintenance taman nantinya hingga efek domino dari promosi destinasi wisata ke Taman Noken.
Taman Noken Sebuah Taman Kreasi Aplikasi Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.
Mendesain sebuah taman bernama taman noken tentu tidak hanya melibatkan perekayasa maupun perancang taman semata. Namun akan membutuhkan banyak orang dari berbagai disiplin ilmu seperti ahli botani, zoologi, antropologi, budaya, IT, lingkungan serta kalangan yang selama ini terlibat dalam pariwisata dan ekonomi kreatif. Profil Taman Noken dan deskripsi fasilitas serta event-event yang akan diselenggarakan nantinya pun dapat diakses melalui situs luring resmi, media sosial dan juga aplikasi yang dapat diunduh dan dipasang di smartphone.
Menjaga keberlangsungan taman noken
Membangun menurut setiap orang lebih mudah dibandingkan menjaga dan merawatnya, demikian pula dengan taman noken ini. Berangkat dari ide dan imajinasi taman noken serta sarana yang dapat melengkapi keberadaannya sembari membenahi sesuai tuntutan kekinian untuk keberlanjutannya, maka pengelolaan taman akan lebih bijak jika diserahkan kepada pengelola kompeten yang mau berinvestasi dan telah terbukti selama ini bergulat dengan pengelolaan taman-taman serupa.
Memimpikan adanya Taman Noken, sebagai salah satu dedikasi pencapaian noken sebagai warisan budaya dunia sekaligus salah satu bentuk pengembangan dalam upaya pelestariannya tentu adalah sebuah taman impian masa datang. Berawal dari tulisan ini mudah-mudahan ada pembaca budiman yang mampu merealisasikannya dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya serta semangat untuk berkolaborasi. Semoga.
Â
Salam Hijau
Perth, 03 Desember 2015