Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafsu Liar

28 April 2023   00:42 Diperbarui: 28 April 2023   00:46 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surga terasa ada di depan

Keras terasa kenyal

hanya tuk kenikmatan

Mentari tenggelam bersama rasamu

Matamu redup dalam nikmat

Tak ada peraduan yang imbang


Kamu di sana terpenjara rasa

Ronggamu terlihat indah merona

waktu tak semerbak kisah

ya, terus saja nikmati

Kocek terogoh dalam basah

Usai sudah kisah singkat 

Hingga kau nikmati perangkap hati

Semua terasa nikmat

Hingga neraka terabaikan dalam api

(Isk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun