Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tertipu Kamu Tersipu

1 Juni 2020   23:07 Diperbarui: 1 Juni 2020   23:00 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Lifepal.Co.Id

Manisnya

Selalu senandung untukmu

Entah dimana 

Hanya bayangan sunyi terurai

Tak lekang

Walau senja merona

Getaran terasa

Ada manja merintih sunyi

Semua terasa berwarna

Musim terasa cepat berganti

Hanya indah dan indah

Seakan tak ada kegusaran

Kamu pergi

Lekat tangan seakan tak mau lepas

Daun gemerisik 

Angin seakan ikut merasakan

Biarlah kutahan kepiluan ini

Walau sakit tertancap dalam perih

Tak akan pergi rasa itu

Diantara janji yang pernah ada

Biarlah

Semua telah sirna

Dalam tangis pun 

Tak juga terdengar

Kini kau bersamanya

Matahari tak pernah lari

Sekalipun mendung menutupi

Akan ada cerah tak bisa kamu bendung

Owh aku lemah

Seakan dunia tak adil

Embun tetaplah hadir

Sejukkan hati penuh sayat

Remukkan hati

Diantara puing asa 

Bangkitkan aku wahai cinta

Aku tertipu.. Oleh waktu dan kamu

Aku tak mengapa

Jika itu buat pelangi tersenyum

Tahukah kamu

Pelangi pun akan sirna

Waktu akan berganti

Adakalanya cahaya memihak

Adakalanya gelap memilih

Selamat jalan kedustaan rasa

Isk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun