Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bansos Selama dan Pasca Debat Terakhir, Gimik Politik?

7 Februari 2024   18:40 Diperbarui: 7 Februari 2024   19:07 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://setkab.go.id/wp-content/uploads/2022/04/DSC_6927.jpg

Pendapat Para Capres

Debat capres terakhir yang digelar pada Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC) mengangkat tema kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, dan inklusi.

Ketiga calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, memiliki pandangan dan strategi yang berbeda-beda dalam memberikan Bansos bagi masyarakat. Berikut ini adalah pandangan dan strategi dari ketiga capres:

Anies Baswedan: Bansos Plus

Anies Baswedan menawarkan konsep Bansos plus, yang tidak hanya memberikan uang atau sembako, tetapi juga memberikan pelatihan, bimbingan, dan fasilitas bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian mereka. Ia mengatakan bahwa Bansos harus dipandang sebagai hak dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi rakyatnya, bukan sebagai alat politik atau pencitraan.

Anies juga menekankan pentingnya data yang akurat dan valid sebagai dasar untuk menentukan target dan jumlah penerima Bansos, serta untuk memantau dan mengevaluasi kondisi dan kesejahteraan mereka. Ia mengkritik praktik pembayaran Bansos memakai produk tertentu, yang sebenarnya menguntungkan perusahaan besar yang menjadi supplier barang tersebut, bukan masyarakat miskin yang menjadi penerima Bansos. Ia menawarkan solusi untuk membayarkan Bansos tunai langsung melalui transfer ke rekening penerima, dengan menggunakan teknologi dan data yang akurat dan valid.

Prabowo Subianto: Bansos Berbasis Makanan Bergizi

Prabowo Subianto menawarkan konsep Bansos berbasis makanan bergizi, yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan ibu-ibu hamil. Ia mengatakan bahwa ia setuju dengan adanya makan gratis, karena hal itu akan sangat membantu gizi dan kesehatan mereka. Ia juga mengatakan bahwa ia sudah memiliki pengalaman dalam memberikan makan gratis, seperti saat ia menjadi Menteri Pertahanan, ia memberikan makan gratis bagi tentara dan keluarganya.

Prabowo juga menekankan pentingnya anggaran yang cukup dan efisien untuk memberikan Bansos berbasis makanan bergizi. Ia mengatakan bahwa ia akan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan nasional, serta mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan. Ia juga mengatakan bahwa ia akan mengawasi dan mengontrol kualitas dan distribusi Bansos berbasis makanan bergizi, agar tidak terjadi korupsi dan penyelewengan.

Ganjar Pranowo: Bansos Berbasis Keadilan Sosial

Ganjar Pranowo menawarkan konsep Bansos berbasis keadilan sosial, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah-daerah terpencil dan terbelakang. Ia mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan pilihan antara makan gratis atau internet gratis, karena ia menganggap bahwa makan gratis dan internet gratis sama-sama penting dan tidak bisa dipisahkan. Ia menyinggung terkait dengan ketimpangan digital yang masih terjadi di Indonesia, sehingga perlu adanya internet gratis agar ketimpangan itu bisa tertutupi sampai tingkat desa.

Ganjar juga menekankan pentingnya proses distribusi dan penyaluran Bansos yang cepat, tepat, dan transparan, dengan menggunakan teknologi dan data yang akurat dan valid. Ia mengatakan bahwa ia akan memperbaiki dan mempercepat proses distribusi dan penyaluran Bansos, dengan menggunakan teknologi dan data yang akurat dan valid. Ia juga akan meningkatkan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta melibatkan partisipasi dan kolaborasi dari masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta.

Ganjar juga memberikan pernyataan yang menarik, yaitu negara bukan pemberi Bansos, tapi memberikan keadilan sosial. Ia mengatakan bahwa Bansos harus dipandang sebagai hak dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi rakyatnya, bukan sebagai alat politik atau pencitraan. Ia berjanji bahwa ia akan melaksanakan program Satu Desa, Satu Faskes, dan Satu Nakes, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil dan terbelakang.

Dari debat capres terakhir ini, dapat dilihat bahwa ketiga capres memiliki pandangan dan strategi yang berbeda-beda dalam memberikan Bansos bagi masyarakat. Anies lebih menekankan pada keterampilan dan kemandirian, Prabowo lebih menekankan pada gizi dan kesehatan, dan Ganjar lebih menekankan pada keadilan sosial. Namun, mereka juga memiliki persamaan, yaitu mereka semua sepakat bahwa Bansos adalah hak dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi rakyatnya, bukan sebagai alat politik atau pencitraan.

Beberapa Isu Terkait Bansos

Bansos di Pinggir Jalan depan Istana Presiden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun