Mohon tunggu...
Jie Laksono
Jie Laksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - What is grief if not love perseverance?

Ketika kata lebih nyaman diungkapkan lewat tulisan ketimbang lisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jenazah yang Berpindah

19 Januari 2021   17:44 Diperbarui: 19 Januari 2021   18:11 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi sumber:https://bigthink.com/surprising-science/dead-bodies-move

"Dia, cowok itu yang mengantar Evha" kata Taufik sambil menunjuk foto Rifky

Sigit diam saja mendengar jawaban Taufik. Padahal ia tahu kalau sebenarnya Taufik marah kepada pria yang salah.  

"Tapi saya masih mencoba menenangkan diri, saya mencoba menenangkan diri dan tidak bertemu dulu dengan Evha dalam keadaan marah. Saya putuskan untuk tinggal di mobil malam itu, dan pagi nya ketika emosi saya mereda, saya baru akan bicara dengan Evha" kata Taufik

"Kemudian ini" kata Sigit sambil menunjukan dokumen di depan Taufik.

"Itu record GPS tracking di mobil perusahaan yang Pak Taufik pakai. Tanggal 2 Juni terekam pergerakan mobil ke arah Sentul. Pak Taufik ke mana ketika itu" tanya Sigit.

"Hari itu, pagi-pagi buta, mobil yang sama datang lagi menjemput Evha. Saya mengikuti kemana mereka pergi" jawab Taufik. "Kemudian ketika keduanya hiking, Pak Taufik juga mengikuti mereka hiking?" tanya Sigit. Taufik hanya mengangguk.


"Saya benar-benar marah ketika itu. Saya sebenarnya tidak tahu kenapa saya mengikuti mereka hiking. Yang saya tahu, saya merasa sangat marah" kata Taufik.

"Kapan pak Taufik membulatkan tekad untuk menghabisi Evha? apa ketika Evha sendiri? Apa Pak Taufik berusaha mencoba membunuh keduanya, tapi yang ada hanya Evha?"

"Tidak tahu pak, saya tidak berfikir apapun ketika itu, yang ada hanya marah" kata Taufik.

"Lalu, kenapa bapak pesan tiket pesawat Solo-Jakarta tanggal 9 Juni 2018? Untuk nutupin jejak?" tanya Sigit. Taufik hanya mengangguk lemah.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun