Mohon tunggu...
Han
Han Mohon Tunggu... Penulis

Coffee addict.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

5 Prinsip Sukses yang Jarang Dibahas (Tapi Sangat Penting!)

7 Mei 2025   15:08 Diperbarui: 7 Mei 2025   15:08 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang tengah bekerja dengan laptopnya. (Sumber: unsplash.com/Getty Images)

Sudah banyak pakar pengembangan diri dan tokoh sukses membagikan rahasia keberhasilan mereka. Dari semua itu, barangkali ada satu-dua yang relevan dengan situasimu. Namun tak jarang, banyak di antaranya terasa kurang "kena", terutama saat kamu masih kesulitan memahami masalah sebenarnya yang kamu hadapi.

Mungkin kamu sudah membaca belasan buku pengembangan diri, tapi tetap merasa stuck. Nah, dalam buku 5 Commandments of Personal Development, Thibaut Meurisse---penulis Master Your Thinking---membagikan lima prinsip penting untuk benar-benar mengembangkan diri. Prinsip-prinsip ini dianggapnya sebagai kunci dalam menyelesaikan masalah umum dalam pengembangan diri.

Katanya, "Saya percaya Anda perlu memahami dan menguasai prinsip-prinsip ini untuk mencapai potensi Anda sepenuhnya dan meraih pemenuhan hidup yang benar-benar layak Anda dapatkan."

Apa saja kelima prinsip itu?

1. Jangan Kacaukan "Realitas" dengan "Realitas Sesungguhnya"

Apa maksudnya? "Realitas" yang kita lihat sekarang sebenarnya adalah konstruksi dari lingkungan---dibentuk oleh interaksi sosial, keluarga, dan pengalaman masa lalu. Kita tidak dilahirkan dengan batasan. Bayi, secara alami, tumbuh dan berkembang tanpa merasa dirinya tidak mampu. Mereka percaya pada diri sendiri.

Namun seiring waktu, lingkungan membentuk pikiran bawah sadar kita. Jika kamu tumbuh di lingkungan toksik, bisa jadi kamu tanpa sadar mewarisi keyakinan bahwa kamu tidak cukup baik, tidak bisa sukses, dan seterusnya. Padahal, otak kita---terutama pikiran bawah sadar---sangatlah kuat.

Untuk mengubah "realitas konstruksi" ini, kita perlu:

1.Menjadi optimis: fokus pada sisi positif dan hindari kebiasaan mengeluh.

2.Menjauhi asupan negatif: berita penuh drama, doom scrolling, TV, dsb.

3.Melakukan afirmasi positif setiap hari, dan padukan dengan aksi nyata.

Contoh: Katakan "Saya percaya diri." Jika merasa ragu, tanyakan balik, "Apakah saya benar-benar tidak percaya diri dalam hal apa pun?" Tentu tidak. Temukan satu saja aspek di mana kamu percaya diri, lalu perkuat itu.

Selain itu, identifikasi limiting beliefs-mu: Apa yang membuatmu takut berubah? Kenapa kamu sulit fokus? Lalu, tantang dan hancurkan keyakinan itu. Bandingkan dirimu bukan dengan kelebihan orang lain, tapi dengan perkembangan dirimu sendiri.

2. Jangan Biarkan Pikiranmu Mendefinisikan Dirimu

Banyak orang merasa dirinya tidak cukup baik karena terjebak dalam pikiran tentang masa lalu dan masa depan. Mereka lupa, diri mereka yang sejati adalah yang ada di saat ini.

Pikiran masa lalu bisa membebani. Pikiran masa depan bisa menakutkan. Keduanya menghalangi kita untuk hidup di "sekarang".

Apa solusinya?

1.Terima saja semua pikiran negatif---jangan dilawan, jangan ditolak.

2.Amati reaksi tubuh: sesak di dada? Tegang di leher?

3.Lalu, lepaskan secara sadar dan tenangkan dirimu.

4.Praktikkan mindfulness: sadari pikiran, lalu respon dengan tenang.

Contoh: Saat merasa cemas, katakan, "Ya, semua orang bisa merasa cemas. Itu hanya bagian kecil dari perasaan. Saya bisa membuat diri saya lebih nyaman."

3. Pahami Arti Kesuksesan Versimu Sendiri

Apa itu sukses? Banyak uang? Jabatan tinggi? Disukai banyak orang?

Media dan masyarakat sering menetapkan standar sukses secara kolektif. Padahal, kamu berhak memiliki definisi sukses sendiri. Sukses adalah saat kamu memahami dan menjalani tujuan hidupmu.

Setiap orang punya maksud tertentu dalam hidup. Orang yang sukses adalah mereka yang:

*Menemukan tujuan hidupnya (life purpose).

*Menjalani hidup sesuai nilai-nilai itu.

Latih dirimu dengan pertanyaan:

 Bagaimana saya menyelesaikan masalah hidup saya?

 Bagaimana saya bisa hidup dari hal yang saya cintai?

 Apa kontribusi saya bagi dunia?

Dan yang tak kalah penting: tetaplah bahagia.

4. Jadilah Kreator Hidupmu Sendiri

Kamu adalah pengelola hidupmu, bertnggung jawab atas hidupmu sendiri. Kamu bisa memilih: jadi korban, atau jadi kreator.

Mental korban menyalahkan keadaan dan orang lain. Mental kreator bertanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri.

Thibaut Meurisse menulis: "Setiap kali kamu gagal mengambil tanggung jawab atas hidupmu, kamu sedang menyerahkan kekuatanmu kepada orang lain atau keadaan."

Mengambil tanggung jawab memang berat, tapi justru itu membuatmu kuat---karena kekuatanmu tetap di tanganmu, bukan orang lain.

5. Tetapkan Tujuan Hidupmu

"Orang yang tidak punya tujuan tidak akan pernah sampai ke mana-mana." ---David J. Schwartz

Tuliskan tujuan hidupmu secara spesifik. Mengapa? Karena:

  •  Memberi arah bagi pikiran bawah sadar.
  •  Menguatkan dirimu---menyadarkan bahwa kamu punya kendali.
  •  Meningkatkan fokus dan motivasi.
  •  Membantu evaluasi apakah kamu sudah di jalur yang benar.
  •  Membuatmu lebih percaya diri karena kamu tahu apa yang sedang kamu kejar.

Kelima prinsip ini mungkin tidak sepopuler "rahasia sukses" versi mainstream. Tapi justru karena jarang dibahas, prinsip-prinsip ini bisa membantumu menyentuh akar dari proses pengembangan diri yang sejati.

Yang mana dari kelima prinsip ini yang paling relate dengan kondisimu sekarang?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun