Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar dan Posisi Pelajaran Filsafat pada Kurikulum Merdeka

15 Maret 2023   23:10 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:21 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Filsafat dimengerti sebagai ilmu yang melatih peserta didik untuk berpikiran kritis dan cermat dengan menggunakan aturan logis. Selain itu, filsafat juga sebagai ilmu dan karya akal budi dan pengolahan otak dan penggunaan akal secara sadar.

Sebagai ilmu yang dipelajari, filsafat memiliki objek kajiannya. Objek kajian dalam pelajaran filsafat adalah objek material dan objek formal. Objek material adalah pokok bahasan/materi yang menjadi objek penyelidikan. 

Objek material yaitu suatu realitas yang ada, atau sesuatu yang bisa diindrai, atau segala fenomena yang tampak. Objek formal yaitu cara yang digunakan untuk mengetahui ilmu itu sendiri, metodologi,pendekatan dan metode serta cara pandang untuk meneliti dan mengkaji hakikat yang ada.

Kondrad Kebung dalam bukunya filsafat itu indah mengemukakan beberapa fungsi filsafat dalam dunia ilmu diantaranya adalah filsafat merangsang hipotesis-hipotesis baru bagi ilmu lain atau teori ilmu pengetahuan, fungsi kritis, fungsi sosial konstruktif yaitu kritik terhadap situasi masyarakat demi kemanusiaan dan kebaikan serta fungsi pedagogis berpikir dalam hubungan berpikir jelas, logis, disiplin berpikir dan berbicara.

Fidelis Regi Waton dalam buku berjudul hidup sebuah pertanyaan memaparkan bahwa sasaran filsafat bagi manusia adalah cara hidup yang disadari, direalisasikan,dievaluasi dan direfleksikan serta dikoreksi. Filsafat pada dasarnya bersasaran perubahan hidup. Filsafat adalah personifikasi pengetahuan untuk manusia, yang hendak mengubah cara pikir, perasaan dan intuisi manusia. Teori yang dibangun dalam filsafat bertujuan untuk membantu manusia dalam pengenalan dan pembentukan dirinya.

Upaya pengenalan diri yang bertujuan pada perubahan hidup dalam filsafat senada dengan sasaran dari penerapan kurikulum merdeka yaitu untuk menggali potensi dan minat peserta didik. Pelajaran filsafat memberi ruang refleksi bagi peserta didik untuk berpikir, merefleksi dan mengenali dirinya  supaya potensi yang ada pada dirinya bisa diaktualisasikan. 

Pelajaran filsafat berkontribusi dalam upaya mengenali bakat dan minat peserta didik itu sendiri melalui analisis kritisnya untuk diwujudnyatakan dalam kehidupan konkrit.

Pelajaran filsafat  memiliki manfaat bagi peserta didik dalam membantu pembentukan kepribadian peserta didik dalam pelbagai aspek, baik dalam mengenal diri sendiri dengan orang lain maupun dalam relasinya dengan Tuhan. Mamfaat pelajaran filsafat ini sama seperti tujuan pendidikan yang sudah diamanatkan Undang-Undang Sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003.

Pelajaran filsafat mesti dirasa urgen untuk pembentukan sifat dan watak peserta didik, dia tidak diakomodir dalam kurikulum pendidikan menengah  di Indonesia. Padahal kalau dilihat objek kajian dan manfaat filsafat untuk kemajuan ilmu pendidikan sangat penting untuk dipelajari dan diajarkan di sekolah menengah atas.

Fakta alpanya pelajaran filsafat dalam kurikulum pendidikan sekolah menengah atas membuahkan sebuah pertanyaan dalam kaitannya dengan paradigma kurikulum merdeka. Salah satu program unggulan kurikulum merdeka adalah merdeka belajar. Pertanyaannya adalah mungkinkah pelajaran filsafat dalam program merdeka belajar?

Pada bagian awal tulisan ini sudah menjelaskan bahwa merdeka belajar merupakan pendekatan agar peserta didik boleh memilih pelajaran yang diminati. Konsep ini memberi ruang untuk kehadiran pelajaran filsafat. Peserta didik boleh memilih pelajaran filsafat  sesuai minatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun