Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar dan Posisi Pelajaran Filsafat pada Kurikulum Merdeka

15 Maret 2023   23:10 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:21 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel ditulis oleh Sirilus Gonsi

Kurikulum adalah aspek penting dalam proses pendidikan. Pengertian kurikulum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebagai perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.

Kurikulum merupakan keseluruhan pengalaman peserta didik yang menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan. Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menyebutkan bahwa  tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Inilah alasannya sehingga dalam proses pendidikan, kurikulum pendidikan mesti tertuju pada tujuan ini.

Tujuan pendidikan sebagaimana yang diurai di atas belum terwujud secara optimal. Di sisi lain kualitas pendidikan di Indonesia memprihatinkan. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), dalam researchgate.net, menyebutkan kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia.

Persoalan pendidikan yang memprihatinkan ini mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menemukan solusi dalam mengatasinya. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satu caranya adalah dengan perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum adalah sebuah paradigma baru untuk mendongkrak mutu pendidikan itu sendiri.

Perubahan kurikulum ini mewujudnyata dalam kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat peserta didik  sejak  dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Konsep utama dari kurikulum merdeka ini adalah memaksimalkan segala potensi siswa supaya dapat mendalami minat dan juga bakatnya.

Inti dari kurikulum merdeka ini adalah Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya peserta didik bisa memilih pelajaran yang diminati. Hal ini dilakukan supaya para siswa dan mahasiswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa.

Pada penerapan kurikulum merdeka belajar, strategi pembelajaran yang lebih diutamakan adalah strategi pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek maksudnya adalah siswa menerapkan materi yang telah dipelajari dalam proyek dan juga dapat menerapkan dalam studi kasus. Dengan cara tersebut pemahaman konsep akan lebih bermakna.

Daryanto, (2014:23) dalam kangjo.net menjelaskan bahwa pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sisntesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Proses pembelajaran berbasis proyek ini membutuhkan  proses berpikir  dalam mengeksplorasi, dan dalam menafsir serta menganalis berbagai kasus dan informasi yang dihadirkan dalam pelajaran. Kekuatan untuk memperoleh proses berpikir, dan dalam menganalis berbagai persoalan  adalah  ciri khas dalam pelajaran filsafat. Pelajaran  filsafat diklaim memiliki banyak manfaat  dalam pendidikan dan pembentukan watak, sikap dan kepribadian peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun