Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar dan Posisi Pelajaran Filsafat pada Kurikulum Merdeka

15 Maret 2023   23:10 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:21 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep merdeka belajar merupakan buah pikiran akan pentingnya makna kebebasan berpikir dalam mengaktualisasikan potensi peserta didik. Laman nasional.tempo.co mengutip pernyataan Nadiem Makarim pada 2019 menyebutkan bahwa salah satu hal yang harus diperhatikan dalam Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir. 

Kemerdekaan berpikir menjadi salah satu fondasi dasar dari program Merdeka Belajar. Nadiem juga menyebutkan bahwa kemerdekaan berpikir harus dipraktikkan oleh para guru terlebih dahulu sebelum diajarkan kepada para siswa.

Kebebasan berpikir merupakan hal yang diharapkan dalam ilmu filsafat sebab objek kajian filsafat adalah keterbukaan terhadap realitas yang ada, atau keterbukaan terhadap totalitas. Atas alasan ini sehingga filsafat dalam pandangan Frans Magnis Suseno sebagai ilmu kritis. 

Filsafat mempersoalkan segala yang Ada. Ketika kemerdekaan berpikir merupakan program merdeka belajar, maka kurikulum merdeka mesti terbuka untuk kehadiran pelajaran filsafat di tingkat sekolah menengah atas.

Pelajaran filsafat yang mengfokuskan diri pada kemerdekaan berpikir kristis, hemat penulis boleh untuk dimasukan dalam kurikulum merdeka. Alasannya adalah metode berpikir kritis penting dalam menganalisis, menafsir dan mengevaluasi dalam pembelajaran berbasis proyek. Selain itu pelajaran filsafat sebagai upaya untuk mengenal diri sendiri mampu membawa peserta didik untuk boleh mengenal potensi dirinya untuk diaktualisasikan dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun