Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Raja dan Ratu Kerajaan Waktu

17 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 17 Januari 2024   09:04 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alex Mihai C on Unsplash

Raja dan Ratu

(Atanshoo)


Di kerajaan waktu, dimana langit berbisik rahasia,  
Bertakhta Raja, dengan mahkota kebijaksanaan,  
Raut wajahnya, cerminan keberanian tanpa cela,  
Di tangan kanannya, tongkat keadilan yang bercahaya.

Di sisi sang Raja, berdiri Ratu, keanggunan abadi,  
Kecantikannya, bukan sekadar lukisan alam semesta,  
Namun cerminan kelembutan, kasih yang tak terhingga,  
Dengan senyumnya, ia merajut mimpi-mimpi yang terpendam.

Tarian matahari menyinari istana mereka,  
Di sana, kebijakan dan kasih berpadu sempurna,  
Raja berbicara kata-kata penuh kearifan,  
Sementara Ratu, menenun cinta dalam setiap tindakan.

Di bawah langit biru, mereka berjalan berdampingan,  
Merajut nasib negeri, dengan tangan yang saling menggenggam,  
Raja, pelindung tanah, penjaga keadilan,  
Ratu, pelita hati, sumber inspirasi dan kehangatan.

Ketika badai datang menguji, mereka berdiri teguh,  
Berbagi beban, dalam hujan kesusahan,  
Raja sebagai perisai, Ratu sebagai pelita,  
Bersama, mereka tak terkalahkan, pasangan sempurna dalam perjuangan.


Di malam yang sunyi, bintang-bintang menjadi saksi,  
Raja dan Ratu, menari di bawah rembulan,  
Kisah cinta mereka, melebihi dongeng masa lalu,  
Nyata, hidup, mengalir dalam nadir waktu.

Di taman harapan, Raja menanam keberanian,  
Sementara Ratu menyiramnya dengan kasih sayang,  
Mereka menumbuhkan kebun impian,  
Di mana setiap bunga adalah janji untuk masa depan.

Ketika sang Raja merenung dalam kesunyian,  
Ratu hadir, membawa cahaya dalam kegelapan,  
Kata-katanya ibarat mutiara, menenangkan badai,  
Dan dalam pelukannya, Raja menemukan kekuatan.

Dalam permainan takdir, mereka adalah pasangan,  
Bergandengan di jalan yang terkadang berliku,  
Raja dan Ratu, tak sekedar mahkota dan takhta,  
Tetapi hati dan jiwa yang berpadu dalam cinta.

Di istana impian, mereka bercerita kepada bintang,  
Tentang cinta yang mendefinisikan mereka,  
Raja dan Ratu, bukan hanya gelar dan pangkat,  
Namun lambang persatuan, kekuatan, dan harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun