Mohon tunggu...
Abdur RohmanAsSidiis
Abdur RohmanAsSidiis Mohon Tunggu... UIN SATU TULUNGANGUNG

menyukai semua hal yang berbau menarik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Appeal to Tradition: Beribadah Juga Perlu Dalil dan Nalar

22 Agustus 2025   15:29 Diperbarui: 22 Agustus 2025   15:33 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka yang perlu dipahami sekarang ini adalah, bahwa dalam beribadah juga perlu adanya menyesuaikan dengan nalar yang juga disertai dalil yang kuat. Tidak bisa semerta-merta melakukan hanya dengan berlandasan "ya begini karena sudah dari dulu begini", melainkan harus tetap memberikan dasar yang jelas, melalui Al-Qur'an, hadis, maupun ijtihad ulama yang kredibel. Di sinilah, penting bagi umat Islam masa kini untuk mulai membiasakan diri dengan budaya bertanya dan meneliti dalil. Tidak semua tradisi harus ditolak, tetapi semua tradisi perlu diuji. Apakah telah sesuai dengan dalil yang kuat? Dengan begitu, ibadah tidak hanya akan jadi warisan semata, tetapi juga jadi kesadaran.

Pada akhirnya, Appeal to Tradition perlu untuk diperhatikan dengan seksama. Benar tidaknya suatu tradisi, tidak bisa digantungkan terhadap penerimaan masyarakat atas tradisi itu sendiri. Muhammad Nurudin juga dalam bukunya, telah mengutip bahwa kebenaran tak diketahui melalui kebiasaan. Akan tetapi kebenaran bisa diketahui melalui dalil dan pembuktian. Tradisi memang penting, karena ia menjaga kesinambungan identitas umat. Tetapi tradisi tidak boleh membelenggu, apalagi menggantikan wahyu. Warisan leluhur perlu dirawat dengan nalar kritis, sehingga yang sesuai dalil bisa dilestarikan, dan yang tidak sesuai bisa ditinggalkan. Dengan demikian, kita bisa beribadah bukan hanya karena "dulu sudah begitu," melainkan karena yakin, paham, dan sadar bahwa ibadah tersebut benar-benar bersandar pada dalil yang sahih serta nalar yang sehat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun