Di antara lembaran sunyinya malam,
Kutulis namamu dalam diam.
Pena rindu menari lirih,
Menuliskan cinta yang tak pernah letih.
Bukan sekadar kata manis penuh makna,
Tapi peluk yang nyata saat jiwa terluka.
Kuingin bersamamu, bukan hanya bersatu,
Namun saling memahami hingga waktu tak lagi tahu.
Merindu dalam bait yang tak pernah usai.
Kuingin kau genggam jiwaku,
Tanpa ego, tanpa luka, hanya kasih yang merayu.
Pelukmu adalah tempat paling damai,
Bahagiamu, bahagiaku yang paling nyata.
Kita saling peduli, bukan saling menguji,
Cinta itu, tumbuh karena saling mengerti.
Akulah pujangga cinta,
Menulis kisah tentang kita berdua.
Dalam tiap tarikan napas dan doa,
Kau dan aku, selamanya, cinta yang penuh makna.
Jika dunia memudar perlahan,
Biarlah cinta kita tetap bertahan.
Bersamamu, aku tak ingin puisi ilusi
Aku ingin cinta, kasih dan harmoni.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI